PARADIGMA
PEMROGRAMAN DAN MEKANISME
EKSEKUSI PROGRAM
Bagian ini penulis akan mencoba
memperkenalkan paradigma pemrograman dan mekanisme eksekusi program. Penulis
akan mencoba menjelaskan dengan singkat mengenai paradigma pemrograman, beserta
contoh paradigma yang ada serta paradigma prosedural.
Paradigma Pemrograman
Paradigma pemrograman dapat dikatakan sebagai cara pandang kita
dalam menyelesaikan masalah pemrograman (atau sudut “serang” kita dalam
menyelesaikan suatu masalah pemrograman). Ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu
masalah, sehingga ada banyak paradigma yang ada. Beberapa contoh paradigma
pemrograman yang ada saat ini adalah:
a.
Prosedural, fungsional, deklaratif, dan
objek. Secara singkat dapat dikatakan bahwa:
b.
Paradigma prosedural memandang
penyelesaian masalah sebagai hasil dari serangkaian langkah yang menyelesaikan
sub masalah
c.
Paradigma fungsional memandang
penyelesaian masalah sebagai komposisi fungsi yang memetakan masalah ke jawaban
d.
Paradigma deklaratif memandang
penyelesaian masalah adalah pekerjaan komputer yang dilakukan melalui inferensi
terhadap fakta
e.
Paradigma objek memandang penyelesaian
masalah sebagai hasil interaksi dari objek (objek dalam konsep ini merupakan representasi objek di dunia nyata)
Kompilator vs Interpreter
Apakah suatu bahasa diinterpretasi atau
dikompilasi bergantung pada ketersediaan interpreter atau kompilator untuk
bahasa tersebut. Sebagai contoh, kita tidak dapat mengatakan bahwa bahasa BASIC
adalah bahasa yang diinterpretasi, karena ada juga kompilator untuk bahasa
BASIC.
Interpreter dan kompilator masing-masing
memiliki keuntungan dan kerugian. Kelebihan interpreter adalah Pengembangan
program lebih cepat, tidak perlu melakukan kompilasi yang mungkin butuh waktu
lama, namun kerugiannya setiap kali program perlu dijalankan, interpreter harus
bekerja lagi, sehingga kecepatan eksekusi program menjadi kurang jika dibanding
dengan kompilator.
Sebaliknya penggunaan kompilator
memungkinkan kita membentuk program yang dapat langsung dijalankan dengan cepat
(karena sudah dalam bahasa mesin), namun dibutuhkan waktu yang relatif lama
dalam pengembangan programnya.
Meskipun tidak terlalu penting dalam
pembahasan buku ini, namun perlu diketahui bahwa ada bahasa yang dikompilasi
namun tidak ke dalam bahasa mesin (ke bahasa antara), lalu diinterpretasi oleh
suatu interpreter untuk menjalankannya.
Sebagian pekerjaan interpreter
(memvalidasi program) sudah dilakukan oleh kompilator, sehingga interpreter
hanya perlu mengeksekusi program saja.
Contoh bahasa yang menggunakan pendekatan
ini adalah: Java, C#, dan VB.NET
Debugger
Kesalahan pertama yang ditemukan pada
salah satu komputer pertama (yang saat itu masih sangat besar) adalah karena
adanya serangga/kutu (bug) yang menyebabkan komputer tidak bekerja. Sejak saat
itu semua kesalahan, baik di bidang hardware maupun software komputer disebut
dengan bug (istilah ini lebih umum di bidang software dibanding hardware). Proses
untuk menemukan kesalahan program disebut juga dengan proses pencarian bug
(istilah proses ini adalah debug). Dalam pencarian kesalahan ini terkadang
diperlukan program pembantu yang dinamakan debugger. Program ini akan membantu
programmer untuk melihat bagaimana eksekusi program dilakukan oleh komputer,
dan melihat kesalahan yang mungkin ada ketika program sedang berjalan.
Editor, Kompilator, dan IDE
Untuk memasukkan program ke dalam
komputer, kita perlu tools yang dinamakan editor. Editor adalah program yang
mampu menerima teks dari manusia, dan menyimpannya ke dalam bentuk digital yang
dimengerti komputer. Editor juga memungkinkan kita melakukan koreksi terhadap pengetikan
yang kita lakukan (menghapus teks, menyalin teks, dan lain-lain).
Untuk menjalankan program yang sudah kita
ketikkan, kita akan membutuhkan kompilator atau interpreter. Pada bahasa
Pascal, kompilator lebih umum dipakai. Perlu diperhatikan bahwa editor dan
kompilator adalah dua program yang terpisah dan berbeda.
Sebuah IDE (Integrated Development
Environment) adalah program yang menggabungkan fungsi editor dan kompilator
(serta terkadang debugger) dalam satu paket. IDE saat ini semakin populer, bahkan
banyak orang yang menyangka bahwa IDE sama dengan Kompilator. Sebuah IDE
mungkin saja sekaligus memiliki fungsi kompilator, tapi tidak selalu demikian,
terkadang IDE hanya menyediakan fungsi editor, dan akan memanggil kompilator
yang sesungguhnya ketika kita akan mengkompilasi program.